- Rio Tebuen ada di Desa Lubuk Puding, Pasema Air Keruh
- Rio Penitis ada di Curup. daerah Selumpu Sape
- Rio Mango' keturunannya sekarang mulai dari Pagar Jati sampai ke hulu nya yaitu Desa Gading, Padang Benar dan Taba Padang
- Rio Mapai sekarang keturuanannya ada di Kecamatan Lais, itulah asal orang rejang yang terletak di bagian utara
Asal mula masyarakat rejang yang ada di Bengkulu menurut cerita nenek mamak atau orang-orang tua (Pak Salim dan Masyarakat Topos) adalah pertamanya ditemukan di Desa Siang, muara sungai ketahun. Pada masa itu pemimpin masyarakat rejang adalah Haji Siang. Dimana sebelum Haji Siang, lima tahap diatas Haji Siang orang rejang sudah ada. Pada masa haji ini ada emapat orang haji yaitu Haji Siang, Haji Bintang, Haji Begalan Mato dan Haji Malang.Karena mereka berempat tidak bisa memimpin dalam satu daerah, akhirnya mereka membagi wilayah kepemimpinan. Haji Siang tinggal di Kerajaan Anak Mecer, Kepala Sungai Ketahun, Serdang Kuning. Haji Bintang ada di Banggo Permani, manai menurut istilah rejangnya yang sekarang terletak di Kecamatan Danau Tes. Haji Begalan Mato tinggal di Rendah Seklawi atau Seklawi Tanah Rendah. Kerajaan Haji Malang bertempat tinggal diatas tebing, sekarang namanya sudah menjadi Kecamatan Taba' Atas.
Dalam keempat kepemimpinan ini mereka ada sebuah falsafah hidup yang diterapkan yang itu pegong pakeui, adat cao beak nioa pinang yang berartikan adat yang berpusat ibarat beneu. Bertuntun ibarat jalai (jala ikan), menyebar ibarat jala, tuntunannya satu. Jika sudah berkembang biak asalnya rejang tetap satu. Kenapa ibarat beneu? beneu ini satu pohon, tapi didahan daunnya kait-mengait walaupun ada yang menyebar atau menjalar jauh. Walaupun pergi ketempat yang jauh tapi tahu akan jalinan/hubungan kekeluargaannya. Bisa kembali lagi darimana asal mereka berada.
Pegong pakeui juga mengajarkan bahwa kita sebagai manusia mempunyai hak yang sama. Jika kita sama-sama memiliki, maka kita membaginya sama rata. Jika kita menakar (membagi), misalnya membagi beras, kita menakarnya sama rata atau sama banyaknya. Jika kita melakukan timbangan, beratnya harus sama berat. Itulah pegong pakeui orang rejang. Amen bagiea' samo kedaou, ameun betimbang samo beneug, amen betakea samo rato. Artinya jika membagi sama banyak, jika menimbang sama berat, jika menakar sama rata). Itulah cara adat rejang.
Dengan persebaran dan berkembang biaknya dari empat kerjaan ini mereka mencari tempat-tempat di kepala air (hulu sungai) untuk dijadikan tempat tinggal. Seperti yang ada sekarang ini yaitu Rejang Aweus, Rejang Lubuk Kumbung yang ada didaerah Muaro Upit, Rejang Lembak (Lembok Likitieun, Lembok Pasinan) dan termasuk juga Rejang Kepala Curup. Dasar persebaran ini adalah dari Rio (belum jelas Rio ini siapa dan keturunan darimana). Dipercaya Rio berasal dari Desa Topos yang pecahan kebawahnya adalah Tuanku Rio Setagai Panjang. Rio Setagai Panjang ini memiliki tujuh orang bersaudara dan berpencar untuk mencari tempat tinggal. Diantara dari tujuh Rio tersebut dan persebarannya di Bengkulu adalah sebagai berikut:
Related Posts
Curup Kami - Cerita Rakyat : LEGAU SERDEM ( Cerita Rakyat Suku Rejang )
Dalam sebuah dusun di Renah Sekelawi ada seorang pe...
Culture : Mengandak
Mengandak comes from the word andak, in the Rejang language me...
AMANAT LELUHUR DARI TANAH REJANG (Marga Bermani Perbo)
(Meski cerita ini merupakan pengalaman spiritual yang dialami oleh pe...
Architecture:The Rejang House at 1881
I hope this article can make sure you how the rejangese home look like...
History :Rejang land and Besemah Land at Map Sumatra Island (Based on book Nederlandsch Oost-en West-indie)
This is Sumatra Island map. Taken from book Nederlandsch Oost-en West...
Sastra : Sambey "Iben Penyambut Tamu"
Iben ade delamea Gamia ade decaik Pinang ade desisit Rokok ade depun ...
Info : Herbal Therapy of Rejang Folk Doctor compare it with Ayurvedic practices
Final Report on the Project Ayurveda & its Impact on Indian & ...
The Megaliths Site of Batu Panco at Batu Panco Village
This place was in the Batu Panco village cemetery,north curup district...
Rejang Lembak`s Oldies House from Rejang Land
One unique oldies house architecture from Rejang land show to you at t...
Rhino Stone, (Batu Badak) legend of the bitter tongue evidence , from Rejang Land, Sumatra
by Tun jang Stories begin from folklore, a legend from south sumatr...
- Blogger Comments
- Facebook Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment