Batik Kaganga adalah batik dengan motif corak yang khas dari tanah rejang. Batik ini lahir sekitar tahun 1985 - 1990 saat pemda propinsi Bengkulu sedang giatnya menggalakkan kerajinan kain batik besurek yang merupakan kain batik khas kota Bengkulu. Perkembangan kerajinan seni batik besurek ini akhirnya menginspirasi orang Rejang untuk membuat batik khas dari tanah rejang.
Asal Mula Motif Batik Kaganga
Bila batik besurek Bengkulu motifnya terinspirasi dari kaligrafi huruf arab, maka batik Kaganga diinspirasi dari motif bentuk bentuk huruf kaganga yang di kenal sebagai aksara rejang. Motif ini kemudian di modifikasi dengan memadu motif bunga rafflesia arnoldi yang habitat alaminya banyak di jumpai di tanah rejang.










Oleh karena pemda sebagai motor penggerak kerajinan ini, tidak berbeda jauh dengan nasib proyek pemda di propinsi Bengkulu saat ini, proyek pengembangan batik kaganga ini kemudian di pegang oleh istri para pejabat di rejang lebong. Mulanya perkembangannya bagus, mereka mengirim beberapa pengrajin untuk belajar batik tulis ke jawa yang kemudian menerapkan ilmunya di tanah rejang dengan membuat batik dengan corak motif batik kaganga.
Seja itu banyaklah lahir bentuk motif kain batik kaganga yang indah, termasuk banyak pesanan batik tulis dari bahan dasar sutera, meskipun mahal ada saja yang membelinya.
Tapi dalam beberapa tahun kemudian, bisnis batik kaganga ini di hancurkan oleh para istri pejabat sendiri. Mereka mewajibkan pelajar, PNS dan instansi swasta lain untuk menggunakan batik kaganga. Para istri pejabat inilah yang memesan batik kaganga secara besar besaran ke jawa dengan tehnik batik cap yang kemudian menggerser pasar batik tulis kaganga.
Pemakaian batik ini secara besar besaran akhirnya membuat batik ini jenuh di pasar lokal. Pesanan batik tulisnya menurut drastis, karena batik kaganga akhirnya tidak lagi menjadi batik yang di cari cari orang. Batik kaganga tidak lagi jadi barang lux bagi kalangan orang kaya di tanah rejang, sehingga pemakainya tidak lagi dianggap bisa menaikkan prestise, tapi kini justru masyarakat menjadi canggung memakainya karena batik kaganga seakan jadi batik seragam kantor atau seragam sekolah. Inilah kesalahan terbesar yang di buat oleh para istri pejabat yang berbisnis mengelolah batik ini.
Dengan pergantian pejabat di rejang lebong, akhirnya bisnis batik kaganga ini akhirnya tak berkembang lagi, batik kaganga yang tadi lahir penuh prestise dan jadi kebanggaan orang rejang, kini dihancurkan sendiri oleh istri pejabat dengan cara membuat batik kaganga dengan tehnik cap, sehingga orang rejang sendiri agak enggan memakainya sebagai identitas diri selain bila di instruksi oleh pemda pada acara resmi. Dengan kata lain memakainya karena terpaksa. Seorang teman berkunjung ke tanah rejang, ingin membeli oleh oleh batik kaganga, setelah keliling sehari penuh dia tidak menemukan batik tulis kaganga yang di sebut sebut sebagai souvenir khas tanah rejang ini. Mengenaskan sekali memang pemda-pemda di tanah rejang sekarang!
Credit photo by andi armanda telah di edit oleh tun jang
source:http://rejang-lebong.blogspot.com
Di mana alamat yg membuat batik kaganga ini
ReplyDelete