Tari Kejei adalah satu-satunya tarian adat Rejang Lebong,dalam membawakan tari kejei penari harus berpasangan ( laki-laki dan perempuan ),penari harus ganjil ( 5 pasang,7 pasang, atau 9 pasang ).Tari Kejei biasa ditampilakn di dalam ruangan.
Pada pergelaran tari kejei harus ada SUKUNG. Sukung adalah terbuat dari bambu dua potong yang melintas diatas Tiang Penei, Bambu ini dibungkus dengan kertas guna memperindah bentuknya,sukung ini adalah tanda batas bahwa bujang gadis menari berpasangan,sewaktu menari,apabila penari melintas dibawah sukung penari harus melaukan gerakan matah dayung
Untuk Tari Kejei di Rejang Lembak ada Tari Balai yang hampir sama bentuknya dengan Tari Kejei,Sesuai kesepakatan Tari Balai diganti dengan Tari Kejei
Ada 2 sambei yang dibawakan oleh seorang penari laki-laki dan seorang penari perempuan secara bersahutan : Sambei Pembuka ( Pengela ),dan Sambei Andak ( Penutup)
Penari memasuki arena tanpa diiringi gungkelintang,kemudian mengambil posisi duduk untuk melakukan Sambei Pengela dibawakan oleh penari laki-laki,kemudian baru melakukan gerak sembah 3 kali
Setelah sembah penari berdiri dan menari berputar ditempat sebanyak 2 kali putaran,kemudian melakukan gerak matah dayung,lalu berputar lagi ditempat satu tiga per empat putaran ( bersiap-siap untuk mengelilingi Penei satu kali lingkaran penuh ) sambil melakukan gerakan inti.
Gerakan inti tari kejei ada 2 macam yaitu gerakan tetap dan gerakan peralihan
- Pada gerakan tetap penari perempuan,kedua telapak tangan menghadap kedepan setinggi bahu d depan dada,dan setelah gerakan matah dayung memegang ujung selendang
- Pada gerakan tetap penari laki-laki,kedua telapak tangan menghadap ke depan setinggi kepala,dan setelah gerakan peralihan ( matah dayung ),kedua telapak tangan menghadap ke depan disamping paha
Sewaktu menari, penari laki-laki dan perempuan saling berpandangan melihat mata pasangan masing-masing.
Setelah mengililingi satu lingkaran penuh,maka gung kelintang berhenti,penari duduk untuk melakukan sambei Andak yang dibawakan oleh seorang penari perempuan,setelah itu langsung melakukan gerak sembah tiga kali
Setelah selesai gerak sembah,penari kembali berdiri dan melakukan gerak sama persis dengan gerak setelah sambei Pengela dengan mengelilingi Penei satu lingkaran penuh
Kemudian penari duduk ( jongkok ) masih diiringi gung kelintang,lalu sembah tiga kali,kemudian penari langsung bubar.
Note : Terima kasih kepada Bpk. Santoso dan BMA Kab.RL yang telah membagi info ini.
Sumber : Buku Pembakuan Tari adat dan Busana adat Kabupaten Rejang Lebong
Foto Dokumentasi BMA Kab. Rejang Lebong ( Pulang Ke Dusun Tua Desa Seguring tahun 2007 )
0 comments:
Post a Comment